Selasa, 16 September 2008

Hujan Menjadi Berkah (True Story Part 1)



"Oii.. gimana klo kita skarang buka puasa di tempat yang aga jauh dari kampus?? kan bosen di deket-deket sini mulu.. nasgor lagi nasgor lagi.." Ajak asha kepada beberapa orang kawannya selepas perkuliahan jam pertama selesai.
"Boleh juga tuh.. tapi kan kuliah nanti dosennya disiplin..klu telat ga boleh masuk..mana ada tugas lagi.. mending yang deket aja biar ga telat masuknya" jawab riri
"Halllah...jalannya kan ga berkilo-kilo.. trus makan juga ga akan lama.. sempet deh pastinya" rayu Asha.
"Ya sud.. ga usah kebanyakan kompromi.. ayoo cabuut.. dah laper neeh.. " seru tita.

Akhirnya asha, riri dan tita pun beranjak dari kampus dan menikmati santapan buka di rumah makan yang lumayan berjarak dari kampus. Ditengah canda tawa sambil menikmati hidangan buka, tiba-tiba.. "GLUDUK".. petir menyambar dan tak berapa lama kemudian hujan deras mengguyur dago dan sekitarnya.

"Oh..no.. hujaan.." teriak riri.
"Gimana nih klu hujannya lama.. duuuh.. bisa telat dunk.. coba tadi kita makan d kantin kampus.. uuuh..." gelisah riri.

Asha pun gelisah, namun ia mencoba menyembunyikannya.
"Tenang aja ri, ga akan lama koq.." ucap Asha yang berusaha menenangkan dirinya dan riri.

Dalam hati Asha berkata, Ya Allah sungguh bukan kesan seperti ini yang ingin kudapati dari buka puasa hari ini, tolong hentikan hujannya ya Allah. Hujan pun tetap mengguyur deras. Riri tak lepas dari jam tangannya. Waktu perkuliahan jam kedua tinggal beberapa menit lagi, dan hujan masih tetap deras. Kalaupun hujan berhenti pastilah tetap basah melintasi jalanan yang banjir.

" ini sih ide kamu Asha.. coba kamu tadi ga ngajak makan disini.. ga akan begini dech.. duuuh.. mana bentar lagi masuk lagi.. uuuh.. sia-sia dech ngerjain tugas sampe begadang tapi ga bisa dikumpulin gara-gara telat.. " geram Riri.

Asha pun terdiam dan merasa bersalah, fikiran negatif pun menghujam pemikirannya. Namun ditengah fikiran negatifnya Asha mencoba husnudzan terhadap keputusan Allah.

"Ya Allah, setiap kejadian yang Engkau takdirkan tentulah menyimpan makna. Ya Allah apapun yang Engkau kehendaki dari jalan ceritaku hari ini, aku akan mencoba ikhlas, aku yakin akan ada hikmah dibalik ini semua", Asha bergeming dalam hati.

Tak lama kemudian hujan mulai reda.
"Ayo, kita terobos aja hujannya.. dah aga reda nih.. biarin banjir juga.. ayoo..ayoo" Seru Tita penuh semangat.

Asha dan Riri pun bertatapan dan kemudian mengikuti langkah Tita yang penuh semangat menerobos hujan dan banjir.

"oh nooo... banjir..banjir.. basaaah brooo..." Teriak Riri sedikit mengeluh namun berusaha menikmati perjalanan sambil berjingkrak-jingkrak, meloncat, dan meliuk mencari jalan yang tak tergenang banjir.

"Busyeeeeeeet.. Ririiiiiiiiiiiii... " teriak Tita yang terkena cipratan air ketika Riri meloncat ke arahnya.

"Upzz.. sorry pren.. sorry.. " Jawab Riri sambil terkekeh-kekeh, dan tak lama kemudian mereka bertiga tertawa lepas.

Dan akhirnya mereka pun tiba di kampus dengan setengah basah kuyup.

"Oh..no.. ini sepatu or gayung yaks.. hihihi.. sepatu Riri penuh air pren.. " Celoteh Riri.
"Kamu lebih lucu lagi Tita.. pake HighHils di tengah banjir, lari2, loncat2, syukur ga patah tuh hak.. haha.." Seru Asha, dan mereka pun tertawa terkekeh-kekeh.

Begitu masuk ruangan kuliah, mereka bersyukur karena pa dosen telat terhadang banjir. Namun begitu mereka melangkahkan kaki menuju kelas, mereka menjadi pusat perhatian. Mereka mahasiswa-mahasiswa baru yang belum mengenal satu sama lain. Namun karena mereka bertiga basah kuyup dan nampak berantakan, semua mahasiswa yang belum mereka kenal menyapa mereka, dan mengkhawatirkan kondisi mereka bertiga.

Sejak hari itu, bagi mereka bertiga hujan menjadi berkah. Karena menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan semenjak itu mereka bertiga dikenal dan menjadi terkenal.

"Ya Allah sungguh tak ada kejadian yang tak ada hikmah dibaliknya, benar adanya dibalik kesulitan selalu ada kemudahan, sebagai manusia kita hanya perlu berikhtiar, sabar dan ikhlas. Ketika kita ikhlas disitulah kita akan melihat betapa indah kesulitan yang pernah dilewati" :-)

Tidak ada komentar: